Pengertian Kecerdasan Spiritual
Danah Zohar, menilai bahwa
kecerdasan spiritual merupakan bentuk kecerdasan tertinggi yang memadukan kedua
bentuk kecerdasan sebelumnya, yakni kecerdasan intelektual dan kecerdasan
emosional. Kecerdasan spiritual dinilai
sebagai kecerdasan yang tertinggi karena erat kaitannya dengan kesadaran
seseorang untuk bisa memaknai segala sesuatu dan merupakan jalan untuk bisa
merasakan sebuah kebahagiaan. Meskipun kecerdasan spiritual dinilai
sebagai kecerdasan yang paling tinggi, ternyata ia juga dibangun dari dua
kecerdasan sebelumnya, yakni kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional.
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan dalam memandang makna atau hakikat
kehidupan ini sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
yang berkewajiban menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-nya.
Dr. Arief Rachman menggambarkan
bahwa kecerdasan spiritual adalah sebagai berikut:
Pertama, kecerdasan yang meyakini Tuhan sebagai Penguasa.Misalnya, tingkatan spiritual yang hidup. Untuk mendapatkan tingkatan kecerdasan spiritual ini anak harus diajarkan mengenal Tuhannya, mengenal penciptanya melalui ciptaan-Nya. Hal-hal yang membuat anak terpesona kita bingkai dengan koridor mengenal Tuhan sebagai pencipta. Dengan ini dilakukan, secara perlahan kematangan spiritual akan tertanam pada diri anak.
Pertama, kecerdasan yang meyakini Tuhan sebagai Penguasa.Misalnya, tingkatan spiritual yang hidup. Untuk mendapatkan tingkatan kecerdasan spiritual ini anak harus diajarkan mengenal Tuhannya, mengenal penciptanya melalui ciptaan-Nya. Hal-hal yang membuat anak terpesona kita bingkai dengan koridor mengenal Tuhan sebagai pencipta. Dengan ini dilakukan, secara perlahan kematangan spiritual akan tertanam pada diri anak.
Kedua, tingkatan
spiritual yang sehat. Untuk mendapatkan tingkatan kecerdasan spiritual ini,
orangtua harus mengajarkan anak untuk berkomunikasi yang baik dengan pencipta,
yaitu dengan melatih mengerjakan ibadah-ibadah wajib sejak usia dini,
membiasakan diri untuk selalu mengingat nama-Nya dalam setiap kejadian yang
ditemuinya. Misalnya kebiasaan selalu berdoa ketika akan beraktifitas, dan
selalu bersyukur akan nikmat yang telah dilimpahkan-Nya.
Ketiga, tingkatan
bahagia secara spiritual. Untuk mendapatkan kecerdasan ini, anak sejak dini
dilatih untuk mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan keagamaan dengan
penuh suka cita.
2
Keempat, damai
secara spiritual, bentuk kecerdasan tingkatan ini dapat dilatih dengan
mengajarkan kepada anak bahwa bentuk kecintaan yang ada di dunia ini tidak
melebihi terhadap bentuk kecintaannya terhadap Tuhan sebagai Penciptannya.
Kelima, arif
secara spiritual. Pada tingkatan ini seseorang akan membingkai segala
aktivitasnya adalah sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan, sehingga segalanya
memiliki makna.
Menurut Wahyudi, menyatakan agar fitrah kecerdasan spiritual anak TK senantiasa terjaga dan terpelihara serta berkembang dengan sempurna,maka anak harus mendapat pendidikan dan bimbingan yang di landasi
oleh nilai-nilai kemuliaan dan akhlak
yang
baik. Dengan mengetahui kecerdasan
spiritual kita
bisa membimbing anak kita ke arah yang baik. Kita bisa mendidik anak dengan:
a) Mengenal keesaan Allah
b) Mengenal kebesaran Allah
c) Mencintai Allah
d) Berdoa
setiap hari
e) Belajar shalat
f) Mencintai binatang
g) Mencintai
tumbuhan
h) Jujur
i) Sopan
j)
Sabar.
B. Proses Melatih kecerdasan Spiritual pada anak usia dini
Menurut siswanto (2010) Yang dapat
mengembangkan kecerdasan spiritual yaitu melalui:
1) Cinta dan kasih sayang yang meliputi
berprilaku saling hormat menghormati dan menyayangi ciptaan tuhan.
2). Percaya diri yang meliputi berani tampil
didepan kelas, memiliki rasa banggga terhadap hasil kerjanya, berani mengungkapkan pendapatnya, dan berani
mempertahankan pendapatnya.
3). Mandiri yang
meliputi mengerjakan
pekerjaannya sendiri, makan
sendiri,
melaksanakan tugas yang
diberikan sampai selesai, memakai sepatu
sendiri dan menyimpan tas sendiri dilokernya.
3
4). Kebersihan yang meliputi menjaga kebersihan pakaian di sekolah, membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan
sebelum makan, tidak mencoret-coret
tembok sekolah, mengembalikan mainan pada tempatnya setelah digunakan.
Ø Proses
melatih kecerdasan spiritual pada anak usia dini antara lain :
a.
Melalui
teladan dalam bentuk nyata yang diwujudkan dalam perilaku baik lisan, tulisan
maupun perbuatan
b.
Melalui
cerita atau dongeng untuk menggambarkan perilaku baik buruk
c.
Mengamati
berbagai bukti-bukti kebesaran Sang Pencipta seperti beragam binatang dan aneka
tumbuhan serta kekayaan alam lainnya
d.
Mengenalkan
dan mencontohkan kegiatan keagamaan secara nyata
e.
Membangun
sikap toleransi kepada sesama sebagai makhluk ciptaan Tuhan
Ø Untuk
melatih kecerdasan spiritual pada anak dapat dilakukan dengan cara:
Pertama, memberikan
bantuan kepada anak untuk merumuskan tujuan hidupnya, baik tujuan hidup jangka
pendek maupun tujuan hidup jangka panjang.
Kedua, sesering
mungkin orangtua menceritakan kisah-kisah yang agung, kisah yang menarik dan
mengesankan, seperti kisah para Rasul, atau pahlawan lainnya.
Ketiga,
mendiskusikan segala persoalan dengan perespektif ruhaniyah.
Keempat, sering
melibatkan anak dalam ritual kegaamaan, seperti dilatih sejak kecil untuk
sholat berjamaah bagi anak laki- laki, selalu membaca doa dan yang terpenting
adalah pemaknaan dari kegiatan tersebut.
Kelima, membawa
anak kepada orang yang menderita, kematian. Mengunjungi orang yang menderita
akan membuat anak peka terhadap sesama sehingga mendorong anak untuk berbuat
baik terhadap orang lain.